Yang mana dalam pemberitaan disebutkan, bahwa terdapat beberapa titik terjadi keretakan dan hanya di tempeli dengan lem, bukan semen.
Saya, Santoso, sebagai Penanggung Jawab Pengecoran Perkerasan Beton (Rigid) CV Rizqa Pratama, pada pekerjaan jalan beton di Jl Balubu, dalam hal ini menggunakan Hak Jawab kami untuk menjelaskan yang sebenarnya.
Pertama:
Perkerasan Beton (Rigid) itu lumrah terjadi keretakan apabila, umur beton belum cukup tapi sudah dilalui kendaraan atau ada getaran di sekitarnya, atau saat pengecoran dan setelahnya cuaca sangat panas dan sangat terik matahari.
Kedua:
Jika terjadi keretakan, kita mengatasi dengan system injeksi, yakni menyuntikkan perekat khusus semacam Sikadur Crack Seal.Atau dengan System Injeksi menggunakan Sikadur-752, sehingga memasuki pori beton sampai ke struktur beton yang retak.
.
Rigid Beton merupakan perkerasan kaku, sehingga keretakan tidak dilakukan dengan menggunakan semen. Karena sifat beton kaku, sama halnya dengan sifat semen. Jadi akan kembali retak jika ditempel dengan semen.
Saya, sebagai pelaksana pekerjaan beton rigid, sudah 20 tahun mengerjakan beton.
11 tahun yang lalu, sy kerjakan poros Labessi-Lolloe, dan beberapa jalan beton di Soppeng, termasuk Tetewatu Batas Bone.
Jadi sangat keliru jika keretakan beton, diatasi dengan semen yang sama-sama sifatnya kaku.
Dan jika terkait pekerjaan beton, marilah kita berdiskusi, kami siap setiap saat bicara soal beton.
Diberitakan sebelumnya dengan judul, "Proyek Jalan Balubu Retak di Usia Muda ,LHI : Jangan Gunakan Lem".
(**)