Dengan kejadian tersebut, bangunan gedung serba guna La Patau yang menelan anggaran senilai 5 milyar rupiah melibatkan PT. Ilyas Berdikari pada tahun anggaran 2023 lalu, dinilai gagal kontruksi pada pelaksanaan kegiatan.
Hal demikian ditegaskan oleh Ketua LSM Lembaga Pemantau Korupsi dan Aparatur Negara Kabupaten Soppeng. Edy/ Alfred saat ditemui oleh awak media di jalan Samudra. Kamis, (8/5/2025).
Bang Alfred menilai, dengan robohnya plafon gedung Lapatau Soppeng . Selain dinilai gagal kontruksi, cara pelaksanaannya juga terkesan dikerjakan secara tergesah - gesah sehingga bangunan tersebut tidak berkwalitas.
" Hal itu sangat mengecewakan, itu sudah yang ke - 2 kalinya mengalami keruntuhan. Pada waktu pelaksanaan cor penyanggah juga roboh, hari ini plafon lagi yang runtuh. Pada hal, dana yang digunakan cukup fantastis yaitu, 5 milyar lebih. Dalam hal ini pihak Aparat Penegak Hukum harus melakukan tindakan tegas untuk menyelidiki penggunaan anggaran yang di gunakan, hal ini patut diduga terjadinya indikasi penyalahgunaan anggaran yang menjurus " Korupsi" Pada proyek tersebut, " Tegas Alfred.
Kendati demikian, Andi Prawansa selaku pelaksana kegiatan saat dimintai keterangannya oleh awak media menyatakan, " Saya akan tetap bertanggung jawab untuk memperbaiki semua kerusakan, meski tahapan pemeliharaan telah berakhir.
Lanjut menjelaskan, " Saya sudah dipanggil oleh pihak Kejaksaan Soppeng berdasarkan laporan bangunan gedung La Patau yang tadi pagi runtuh. Saya hanya menunggu telpon dari pihak Kejaksaan hari ini, " Jelasnya.
Penulis : Firman
