Makassar,- Ketikterkini.com | Sejumlah warga Kelurahan Maccini Gusung, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, mengeluhkan proses Pemilihan Ketua RT/RW yang dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 3 Mei 2025. Warga menilai pelaksanaan pemilihan tersebut tidak demokratis dan tidak berkeadilan karena banyak penduduk yang mengaku tidak mendapatkan hak pilihnya.
Keluhan itu terungkap setelah investigasi yang dilakukan oleh awak media bersama Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI) Sulawesi Selatan. Dari hasil penelusuran, ditemukan berbagai kejanggalan dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang ditempel di kantor Lurah Maccini Gusung.
Nama Warga Meninggal Masih Masuk DPT
Salah satu temuan yang menjadi sorotan adalah tercantumnya nama warga yang telah meninggal dunia, yakni H. Gaffar, dalam DPT RT 02 RW 05. Padahal, menurut warga setempat, almarhum sudah lama meninggal dan tidak semestinya masih tercatat sebagai pemilih aktif.
Temuan ini menimbulkan tanda tanya besar di kalangan warga. Mereka mempertanyakan akurasi pendataan panitia pemilihan dan sikap pihak kelurahan yang dianggap lalai dalam melakukan verifikasi.
RT dan RW Aktif Justru Tidak Terdaftar
Selain itu, hal yang tidak kalah mengherankan adalah adanya sejumlah ketua RT dan RW aktif yang justru tidak terdaftar dalam DPT. Nama mereka tidak ditemukan pada daftar yang ditempel di papan pengumuman kantor lurah.
“Begini kalau pemilihan RT/RW dipaksakan dan tidak demokratis, seperti gaya dende kulantu,” ujar salah satu warga Maccini Gusung yang ditemui tim investigasi DPD PJI Sulawesi Selatan.
Keluhan Serupa Terjadi di Banyak Wilayah Makassar
Masalah serupa disebut tidak hanya terjadi di RW 05 Kelurahan Maccini Gusung. Sejumlah warga di beberapa kelurahan lain di Kota Makassar juga mengaku mengalami kondisi yang sama, terutama terkait pendataan pemilih dan transparansi proses pemilihan RT/RW.
“Kalau dari awal prosesnya tidak demokratis dan tidak berkeadilan, pasti ujungnya ada masalah. Sesuatu yang dipaksakan dalam pemilihan RT/RW di Makassar bisa berakhir dengan kekisruhan,” ujar salah satu warga Kota Makassar yang meminta namanya dirahasiakan.
Kekhawatiran Terjadinya Kericuhan
Menjelang hari pemilihan, sejumlah warga mengaku khawatir apabila kondisi ini dibiarkan, potensi kericuhan atau gesekan kecil antarwarga bisa saja terjadi.
“Jika besok dalam pemilihan RT/RW sampai terjadi pertumpahan darah atau kericuhan, siapa yang akan bertanggung jawab?” keluh warga lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Kelurahan Maccini Gusung dan Pemerintah Kota Makassar belum memberikan penjelasan resmi terkait temuan tersebut. Warga berharap pihak kelurahan segera melakukan klarifikasi dan pembenahan agar proses pemilihan berjalan jujur, transparan, dan adil.
.(*)
