Soppeng,- Ketikterkini.com | Pelaksanaan proyek revitalisasi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 100 Dare Bunga Bungae, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng, mulai menuai sorotan tajam. Proyek bernilai fantastis Rp1.047.562.086 dari anggaran APBN 2025 yang seharusnya berprinsip swakelola, justru diduga kuat tidak melibatkan masyarakat sekitar, melainkan dikerjakan oleh pekerja asal Makassar.
Hal ini terungkap saat awak media melakukan pantauan langsung di lokasi pada Kamis (18/9/2025). Seorang pekerja blak-blakan mengaku bahwa seluruh tenaga kerja yang terlibat memang didatangkan dari Makassar, tanpa ada pemberdayaan warga setempat.
Lebih mengejutkan lagi, pengawasan proyek bernilai miliaran rupiah itu justru berada di tangan suami Kepala Sekolah SDN 100 Dare Bunga Bungae. Fakta ini memunculkan pertanyaan besar tentang independensi dan profesionalitas pengawasan, mengingat posisi tersebut sangat rawan konflik kepentingan.
Ironisnya, ketika dikonfirmasi, sang pengawas proyek yang juga suami kepala sekolah mengaku dirinya merupakan mantan wartawan. Dengan nada tinggi, ia menegaskan, “Saya juga pernah jadi wartawan, cuma sekarang saya sudah berhenti.”
Sejumlah pihak menilai, kondisi ini patut menjadi atensi serius aparat penegak hukum. Indikasi penyalahgunaan wewenang dan potensi praktik curang di balik proyek swakelola bernilai miliaran rupiah ini tidak bisa dianggap sepele.
Kekhawatiran semakin menguat karena adanya dugaan keterlibatan pihak ketiga yang bermain di balik layar. Proyek yang seharusnya menjadi sarana peningkatan mutu pendidikan, dikhawatirkan hanya menjadi batu loncatan bagi kelompok tertentu untuk meraup keuntungan pribadi.
Publik pun mendesak agar aparat terkait segera turun tangan melakukan investigasi menyeluruh, demi memastikan proyek yang dibiayai dari uang rakyat ini berjalan transparan, sesuai aturan, dan benar-benar memberi manfaat bagi dunia pendidikan di Soppeng.
(Firman)
