Soppeng,- Ketikterkini.com | Program revitalisasi satuan pendidikan kembali digulirkan di Kabupaten Soppeng. Berdasarkan papan informasi yang terpasang di SMP Negeri 1 Lilirilau, proyek tersebut menelan anggaran sebesar Rp 727 juta lebih, bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2025.
Proyek dengan masa kerja 150 hari kalender, yakni sejak 1 Agustus hingga 28 Desember 2025 itu dikerjakan oleh Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) setempat. Meski demikian, publik mulai menyoroti pentingnya keterbukaan dan pengawasan agar dana ratusan juta rupiah benar-benar dimanfaatkan sesuai peruntukan.
Pasalnya, dalam beberapa proyek revitalisasi pendidikan sebelumnya di Soppeng, sering muncul dugaan pelaksanaan yang tidak transparan, minim sosialisasi, hingga terkesan hanya bersifat formalitas kontraktual. Kondisi inilah yang menimbulkan pertanyaan serius: apakah proyek senilai ratusan juta rupiah ini akan benar-benar menghadirkan manfaat nyata bagi siswa, atau sekadar jadi proyek habis anggaran?
Lembaga pemerhati pendidikan dan masyarakat sekitar diharapkan ikut serta mengawasi jalannya pembangunan. Transparansi penggunaan anggaran, kualitas pekerjaan, serta keterlibatan masyarakat harus menjadi perhatian utama agar hasil revitalisasi tidak berhenti pada papan proyek semata.
“Proyek pendidikan bukan sekadar soal fisik bangunan, tapi juga soal kepercayaan publik terhadap pengelolaan anggaran negara. Jika tidak diawasi dengan ketat, rawan terjadi penyimpangan,” ujar salah satu pemerhati pendidikan di Soppeng.
Kini, sorotan publik tertuju pada pihak sekolah dan panitia pelaksana proyek. Apakah revitalisasi ini akan menjadi contoh pembangunan yang transparan dan akuntabel, atau justru menambah deretan proyek bermasalah yang hanya meninggalkan tanda tanya?
Pantauan media di lokasi kegiatan, terlihat pasangan batu pondasi bangunan WC telah rampung. Minggu, (31/8/2025).
(Firman)