Pasalnya, hingga memasuki pertengahan tahun, dana yang sebelumnya telah disepakati akan dicairkan mulai Maret, tak kunjung direalisasikan. Hal ini menimbulkan kekecewaan dan keresahan di kalangan jurnalis yang selama ini telah aktif mendukung penyebaran informasi publik di sektor pendidikan.
“Kesepakatannya sejak awal tahun sudah jelas. Tapi sekarang sudah bulan Juni, belum ada kepastian kapan cair,” ujar salah satu jurnalis lokal yang enggan disebutkan namanya.
Banyak pihak mempertanyakan apakah dana tersebut benar-benar akan direalisasikan, atau hanya menjadi harapan kosong bagi para pekerja pers di wilayah Soppeng. Kondisi ini memicu dugaan adanya ketidakterbukaan dalam pengelolaan anggaran di tubuh Dinas Pendidikan.
Para jurnalis berharap ada klarifikasi resmi dari pihak dinas terkait, agar tidak menimbulkan polemik berkepanjangan serta menjaga hubungan baik antara pemerintah daerah dan media sebagai pilar keempat demokrasi.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Dinas Pendidikan Soppeng belum memberikan keterangan resmi terkait keterlambatan pencairan dana tersebut.
(Firman)
