Ketidakhadiran Kadis Kominfo pada agenda penting tersebut menimbulkan pertanyaan besar. Dalam penyampaian pimpinan rapat, dijelaskan bahwa yang bersangkutan tengah menghadiri sebuah undangan di Makassar, sehingga tidak sempat menghadiri rapat di DPRD.
Namun, pernyataan itu dibantah langsung oleh salah satu wartawan yang hadir. “Wah, kok dibilang ke Makassar. Saya barusan lihat sendiri Kadis Kominfo ada di Barjas. Dengan mata kepala saya sendiri,” ungkapnya, meragukan kebenaran alasan ketidakhadiran tersebut.
Pernyataan ini kemudian memperkuat dugaan bahwa Kadis Kominfo Soppeng tidak hanya menutup-nutupi informasi dari wartawan, tetapi juga diduga telah memberikan informasi yang tidak sesuai kepada pihak DPRD.
Rapat ini digelar sebagai respons atas keluhan sejumlah wartawan mengenai proses dan transparansi kontrak media yang dinilai tidak adil dan terkesan "dikebiri" oleh Diskominfo. Sejumlah media mengaku telah menandatangani kontrak bermaterai, namun hingga kini belum mendapatkan kejelasan terkait pencairan dana publikasi.
“Ini bukan sekadar soal anggaran, tapi soal komitmen, integritas, dan penghormatan terhadap kemitraan yang selama ini dibangun antara media dan pemerintah,” ujar salah satu jurnalis .
Situasi ini kian memperkeruh hubungan antara Diskominfo dan media lokal, serta memunculkan pertanyaan serius mengenai transparansi dan akuntabilitas lembaga tersebut. DPRD pun kini dituntut untuk bersikap tegas dan meminta klarifikasi resmi dari pihak Diskominfo.
(Firman)
