Menurut informasi yang dihimpun media ini, bantuan akan disalurkan ke sembilan titik tersebar di berbagai desa dan kelurahan. Namun, kekhawatiran muncul dari masyarakat setempat terkait pelaksanaan proyek yang selama ini dinilai kurang transparan dan tidak maksimal.
Seorang warga yang enggan disebutkan nama aslinya dan memilih dipanggil “Lamellong” menyampaikan kekhawatirannya.
“Proyek itu perlu diawasi nanti deng, soalnya jangan sampai pelaksanaannya tidak maksimal. Bahkan kesannya hanya mengatasnamakan masyarakat, tapi yang menikmati hanya kelompok tertentu saja,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (18/7/2025).
Sanimas yang seharusnya menjadi solusi terhadap permasalahan sanitasi, dinilai bisa menjadi proyek yang rawan penyimpangan jika tidak diawasi secara intens. Lamellong menambahkan bahwa pada pelaksanaan sebelumnya, ditemukan banyak proyek yang pengerjaannya tidak sesuai spesifikasi dan dikerjakan asal jadi.
Kondisi tersebut dikhawatirkan terulang, apalagi dengan nilai anggaran yang cukup besar dari DAK. Oleh karena itu, pengawasan dari masyarakat, LSM, media, serta lembaga pengawas pemerintah sangat dibutuhkan.
“Jangan sampai program yang tujuannya bagus ini justru jadi ajang proyek bancakan,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak pemerintah daerah atau pelaksana teknis proyek terkait pengawasan atau teknis pelaksanaan proyek Sanimas ini.
Redaksi Ketikterkini.com akan terus memantau perkembangan proyek ini di lapangan.
Penulis : Firman
