Soppeng,- Ketikterkini.com | Pencairan dana publikasi media di lingkup Dinas Pendidikan Kabupaten Soppeng menuai sorotan tajam. Pasalnya, sejak Maret 2025, sejumlah awak media yang telah menjalin kontrak kerja sama publikasi merasa hanya diberikan janji tanpa realisasi yang jelas.
Ketidakpastian ini memicu kekecewaan mendalam dari para wartawan. Dalam obrolan salah satu grup WhatsApp, terungkap kekecewaan atas sikap Disdik Soppeng yang dinilai tidak transparan dan terkesan mempermainkan insan pers.
"Awalnya alasan belum ada persetujuan Bupati, lalu setelah disetujui malah muncul alasan baru, katanya transferan DAU belum cukup. Padahal ini sudah masuk triwulan ketiga,” tulis salah satu wartawan.
Wartawan lain juga mengungkapkan bahwa beberapa program seperti pengadaan Smart Board dan seragam gratis justru telah lebih dahulu dibayarkan. Sementara dana publikasi media justru masih digantung.
"Smart Board dan seragam sudah dibayar, tapi dana media kok belum juga? Ada apa sebenarnya di balik ini semua?" lanjutnya dengan nada curiga.
Salah seorang jurnalis senior di Soppeng, Haerul S atau yang akrab disapa Petta Duga-Duga, juga angkat bicara. Ia menyesalkan sikap Disdik Soppeng yang dinilai tidak profesional.
"Kami sudah jalankan kewajiban sesuai kontrak yang ditandatangani di atas materai. Tapi Disdik justru mengulur waktu dengan berbagai alasan. Kami merasa dibohongi," tegas Haerul.
Kondisi ini menambah panjang daftar keluhan insan pers terhadap pola kerja birokrasi yang tidak akuntabel. Para jurnalis pun mendesak agar Disdik Soppeng segera memberikan kejelasan terkait pencairan dana publikasi media agar kemitraan dengan media tetap berjalan sehat dan profesional.
Dengan tayangan ini, pihak Disdik Soppeng segera memberikan klarifikasi secara resmi dalam waktu dekat ini.
Penulis : Firman