SOPPENG, - KETIKTERKINI. com | Proyek kegiatan pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah (FISEW) , dengan nomor Kontrak Hk. 0102 - Cb 29.5.1/177/2023 yang beralokasi diGanra kuat dugaan " Telah Terjadi "Potensi Korupsi " Yang dinilai tidak sesuai dengan perencanaan kegiatan .
Betapa tidak, penelusuran dari Tim awak media dilokasi kegiatan , jelas terlihat pada kegiatan tersebut dikerjakan secara asal - asalan yang diduga hanya mengutamakan keuntungan para oknum menggunakan uang Negara.
Kegiatan proyek tersebut, beralokasi di Desa Ganra, Kecamatan Ganra Kabupaten Soppeng , yang mana kegiatan tersebut merupakan swakelola , yang dilaksanakan oleh kelompok kerja sama antar Desa (KKAD) Kecamatan Ganra.


" Dengan jenis kegiatan Perkerasan Sirtu dan Talud dengan total biaya sebanyak Rp. 500.000.000 (Lima Ratus Juta Rupiah).
Anggaran yang cukup fantastik namun membawakan hasil kerja yang mengecewakan masyarakat .
Menurut keterangan sumber yang tak ingin disebutkan namanya melalui media ini, " Kami selaku masyarakat yang ada diKabupaten Soppeng ini merasah sangat kecewa, dengan apa yang telah dilakukan oleh pihak pelaksana pada kegiatan tersebut.
Pasalnya, Perkerasan disepanjang jalan dinilai itu tidak sesuai dengan perencanaan nya, sebab masih banyak tanah dasar yang belum dilapisi sirtu.


" Bisa diperhatikan kalau kita datangi lokasinya, harusnya ditimbun secara merata menggunakan Sirtu lalu diwales supaya ratah , tapi kenyataan dilokasi tidak seperti itu, susah dilewati kendaraan padahal baru selesai dikerjakan, apa lagi kalau musim hujan nanti bagaimana masyarakat petani bisa menikmatinya, " Menurutnya ".
Masih lanjut menjelaskan, " dalam hal ini maka diminta kepada Aparat Penegak Hukum tentunya bagian dari Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Soppeng bersama Kejaksaan Negeri Soppeng untuk melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan tersebut demi untuk menghindari terjadinya Praktik Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) diBumi Latemmamala ini. Sebab mulai dari yang tertulis dipapan informasi kegiatan untuk material sudah dapat diduga itu tudak sesuai, karena disitu bertuliskan Perkerasan Sirtu, namun yang digunakan pada kegiatan itu adalah Latrik.
Sementara Andi. Heder, selaku pelaksana kegiatan dihubungi oleh awak media ini melalui Via WhatsApp jumat, (29/09/2023) belum dapat memberikan tanggapan terkait hal itu.
Dengan ditayangkan nya melalui media ini, awak media masih berusaha melakukan konfirmasi kepada pihak pelaksana.
(Tim)


