Soppeng,- Ketikterkini.com | Proyek revitalisasi SMP Muhammadyah Walattasi di Kecamatan Mariorowawo, Kabupaten Soppeng kembali menuai sorotan tajam. Lembaga Ham Indonesia (LHI) Kabupaten Soppeng melalui Ketua Investigasi dan Monitoring-nya, Mahmud Cambang, mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) turun tangan mengusut tuntas dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan proyek bernilai lebih dari Rp 1 miliar tersebut.
Menurut Mahmud, proyek yang seharusnya menjadi upaya peningkatan mutu fasilitas pendidikan justru menyisakan banyak tanda tanya. Ia menilai pelaksana kegiatan terkesan mengabaikan asas pemerataan ekonomi lokal karena melibatkan tenaga kerja dari luar daerah , serta diduga menggunakan material semen berkualitas rendah demi menekan biaya.
“Proyek ini patut diaudit secara menyeluruh. Selain diduga melibatkan pekerja luar , indikasi penggunaan semen murah sangat berpotensi menurunkan kualitas bangunan. APH perlu menjadikan ini atensi serius,” tegas Mahmud kepada awak media, Senin (27/10/2025).
Mahmud juga menyoroti lemahnya pengawasan dari pihak terkait. Ia menilai, proyek dengan nilai anggaran besar semestinya terbuka dalam setiap tahap pelaksanaannya mulai dari spesifikasi teknis, sumber material, hingga keterlibatan masyarakat sekitar.
“Proyek pendidikan seperti ini bukan sekadar soal bangunan berdiri, tapi soal transparansi dan akuntabilitas penggunaan uang negara. Jika ditemukan indikasi penyimpangan, maka harus ada tindakan tegas tanpa pandang bulu,” tambahnya.
Hingga melalui tayangan ini , belum ada keterangan resmi dari pihak pelaksana proyek maupun instansi teknis terkait mengenai dugaan penggunaan material di bawah standar tersebut.
Meski berusaha dihubungi untuk dimintai keterangannya, Kepala SMP Walattasi belum memberikan jawaban.
(Firman)

