Soppeng,- Ketikterkini.com | Pengelolaan dana Badan Usaha Milik Desa (Bumdesa) Paroto, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng, menuai sorotan tajam. Sejumlah pihak menilai, aliran dana Bumdesa yang seharusnya transparan justru terkesan ditutupi.
Hal itu mencuat setelah media berupaya meminta keterangan kepada berbagai pihak terkait. Ketua Bumdesa lama enggan memberi penjelasan, sementara Ketua Bumdesa yang baru bahkan mengaku tidak mengetahui berapa besar dana yang masuk maupun penggunaannya.
Ironisnya, Kepala Desa Paroto, Makmur, ketika dimintai klarifikasi justru hanya melempar tanggung jawab ke pengurus Bumdesa. Namun, pengurus lama yang dihubungi berulang kali oleh wartawan tak kunjung memberikan jawaban.
Sikap tertutup ini menimbulkan kecurigaan publik akan adanya kejanggalan dalam pengelolaan dana Bumdesa. Sejumlah warga khawatir pertanggungjawaban hanya berhenti di atas kertas, sementara manfaat dana desa justru hanya dinikmati segelintir pihak.
“Jangan sampai dana Bumdesa hanya jadi bancakan kelompok tertentu, tanpa ada manfaat nyata bagi masyarakat luas,” ujar salah seorang warga dengan nada kritis. Jumat, (29/08).
Masyarakat pun mendesak agar aparat penegak hukum (APH) bersama Inspektorat segera turun tangan melakukan audit secara menyeluruh. Mereka menilai Kejaksaan Negeri Soppeng perlu mengambil langkah tegas demi mencegah potensi penyalahgunaan dana desa di wilayah Bumi Latemmamala.
Kasus ini kembali menjadi pengingat bahwa transparansi dan akuntabilitas adalah kunci dalam pengelolaan dana desa. Tanpa keterbukaan, kepercayaan publik akan terkikis, dan cita-cita pemberdayaan masyarakat melalui Bumdesa hanya akan menjadi slogan kosong.
Penulis : Firman