Maros,- Ketikterkini.com | Sosok Aipda Raslin, anggota Polisi Lalu Lintas Polres Maros, mendadak viral dan menjadi perbincangan hangat di media sosial. Namun, bukan karena tugasnya di jalan raya, melainkan karena kiprahnya yang luar biasa sebagai pelatih sukarela sepak takraw. Dengan sepenuh hati, ia membina puluhan anak muda tanpa mengharapkan imbalan apa pun.
Dari Atlet Nasional ke Pengabdi Sukarela
Kecintaan Raslin terhadap sepak takraw tumbuh sejak masa remaja. Ia merupakan mantan atlet nasional yang pernah mewakili Indonesia dalam ajang ASEAN School Games 2002 di Jakarta, dan berhasil membawa tim Indonesia meraih peringkat ketiga, mengalahkan tim-tim kuat dari Asia Tenggara.
Sebelum menjadi anggota Polri, Raslin telah menorehkan sejumlah prestasi gemilang:
2000 – Juara 2 Kejurnas di Surabaya
2001 – Juara 1 Kejurnas Prapopnas di Manado
2001 – Juara 1 Popnas Nasional
2002 – Kontrak Liga Sepak Takraw Thailand selama 5 bulan (Rp 20 juta)
2006 – Berlaga di Kejuaraan Antar PPLM se-Indonesia di Banjarmasin
2007 – Juara 1 Kejurnas mewakili Sulsel di Jakarta
Secara total, Raslin tercatat telah mengikuti lebih dari 20 turnamen besar, baik di dalam maupun luar negeri.
Mendirikan Club Sukarela demi Regenerasi Atlet
Tahun 2017 menjadi tonggak penting dalam pengabdian Raslin. Ia mendirikan Club Tanggul Kota Maros, sebuah wadah pembinaan atlet muda yang tersebar di 14 kecamatan di Kabupaten Maros. Meski belum memiliki legalitas resmi, club ini telah melahirkan sekitar 90 atlet putra dan putri, dan telah melalui enam kali regenerasi.
Beberapa alumni club yang kini bersinar di tingkat nasional dan internasional antara lain:
Muh. Rijal
Rahmat
Ikmal
Ahmad Taufik
Tak hanya sukses di lapangan, banyak atlet binaan Raslin yang kini melanjutkan karier melalui jalur prestasi — menjadi anggota Polri, TNI, PNS, hingga bekerja di perusahaan swasta ternama.
Dibiayai dari Gaji Pribadi
Yang membuat publik semakin kagum adalah dedikasi Raslin dalam membiayai seluruh operasional club. Mulai dari bola, net, seragam, sepatu, hingga pembangunan lapangan latihan — semua dibeli dari gaji pribadinya sebagai polisi.
“Namanya juga sukarela, saya hanya ingin mengembalikan apa yang dulu saya dapat dari takraw,” ujar Raslin dengan rendah hati.
Sosok Inspiratif Bagi Generasi Muda
Tanpa sorotan media atau dukungan institusi, perjuangan Aipda Raslin membuktikan bahwa semangat pengabdian dan cinta terhadap olahraga bisa menciptakan dampak besar. Ia tak hanya menjadi penjaga ketertiban lalu lintas, tetapi juga menjadi pahlawan olahraga lokal yang memberi harapan dan inspirasi bagi generasi muda Maros.