Soppeng,- Ketikterkini.com | Proyek pembangunan Taman Segi Tiga Mari-Mari di Desa Maccile, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, kembali menuai sorotan tajam. Pekerjaan yang menelan anggaran Rp 377.811.000,- dari sumber APBD melalui Dinas PUPR Soppeng ini diduga menggunakan semen berkualitas rendah, sehingga tampak rapuh pada pasangan batu pondasi.
Padahal, proyek yang dikerjakan oleh PT. Yasin Langgeng Bersama dengan PT. Rana Karya Global selaku konsultan pengawas tersebut seharusnya mencerminkan hasil kerja berkualitas, sebanding dengan besarnya anggaran yang digelontorkan.
Namun kenyataannya, hasil pembangunan di lapangan justru jauh dari kata memuaskan. Sejumlah warga menilai struktur pondasi terlihat mudah retak dan tidak kokoh, sehingga menimbulkan dugaan adanya penggunaan bahan material murah yang tidak sesuai spesifikasi teknis.
“Kalau dilihat sekilas saja sudah kelihatan rapuh. Masa anggaran ratusan juta tapi hasilnya seperti itu,” ujar salah satu sumber terpercaya kepada awak media. Rabu, (12/11/2025).
Sementara itu, pihak pelaksana kegiatan saat dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp hingga berita ini diterbitkan tidak memberikan tanggapan sedikit pun.
Ironisnya, dari informasi yang berhasil dihimpun, proyek dengan anggaran ratusan juta rupiah tersebut baru sebatas pekerjaan pondasi dan beberapa setmen kecil, dan bahkan direncanakan akan dilanjutkan lagi pada tahun anggaran 2026 nanti.
Masyarakat pun mulai mempertanyakan efektivitas penggunaan dana APBD yang begitu besar namun hasilnya dinilai tidak sepadan dengan mutu pekerjaan di lapangan.
Proyek yang semestinya menjadi wajah keindahan kota, kini justru menjadi sorotan tajam atas dugaan lemahnya pengawasan dan pelaksanaan pekerjaan.
“Kalau sejak awal pondasinya saja sudah rapuh, bagaimana nanti bangunannya bertahan lama? Ini harus diselidiki,” tambah sumber lain yang mengetahui proyek tersebut.
Dengan kondisi seperti ini, Dinas PUPR Soppeng dan pihak pengawas proyek dituntut untuk memberikan penjelasan terbuka kepada publik, agar dugaan penggunaan material di bawah standar serta potensi penyimpangan anggaran dapat segera diklarifikasi secara transparan.
" Bersambung tayangan berikutnya "
(Firman)

